Rabu, 29 September 2010

Saat Susu Kambing Berbilang, Derita Fleg Paru-Paru Hilang

Sebuah rumah di Cibuntu Kecamatan Ciampea Bogor, tampak muram, ayat-ayat surah Yasin terdengar dirembqang petang, mereka dudduk takzim di dekat tubuh Ujang Suhandi yang membujur, tiga jam sebelumnya Ujang terjatuh di kamar mandi setelah batuk berkepanjangan. Pria 52 tahun itu bertahun-tahun mengidap flek paru-paru. Dua jam ia koma, jantung tak lagi berdetak. Keluarganya yakin, Ujang telah berpulang ke pangkuan Ilahi.

Itulah sebabnya keluarga Ujang amat kaget ketika laki-laki ramah itu siuman. Ia tampak amat letih penyebab itu semua adalah batuk berkepanjangan sejak 1997. Dadanya terasa nyeri ketika batuk mendera mirip petasan renceng. Ketika itu hawa panas menjalar hingga ke punggung dan perut.
Tubuh Ujang tampak kurus kering. Ia tak segesit dulu. Nestapa itu dipicu oleh kebiasaan buruk merokok. Sehari saya menghabiskan 2 bungkus, katanya mengenang. Kebiasaan menghirup batang rokok kini melahirkan sesal Â yang sulit dihapuskan.
Toh, ia tak putus asa. Berrbagai obat dari dokter sudah dihabiskan. Rumah sakit khusus paru-paru pun didatangi. Sayang, kesembuhan bak jauh api dari panggang. Hingga akhirnya ia jatuh di kamar mandi dan pingsan. Keesokan hari, seorang tetangga menyodorkan 2 gelas susu kambinng yang katanya berkhasiat obat. Masing-masing segelas diminum Ujang pagi dan sore. Rutinitas itu dijalaninya selama dua minggu hasilnya, batuk berangsur-angsur sembuh. Kondisi tubuh pun memperlihatkan kemajuan. Meski belum cek ke dokter lagi, Ujang merasakan napasnya jauh lebih lega.
Kasus serupa juag dialami Kaudi akibat terlalu banyak merokok. Ia divonis flek paru-paru setelah melakukan rontgen di salah satu rumah sakit di bogor, Jawa Barat. Awalnya Cuma baruk biasa. Tapi duabulan nggak sembuh-sembuh, ujarnya.
Tak hanya batuk. Napasnyapun terasa berat. Berjalan beberapa langkah saja amat sakit. Untuk tidur ia memilih bersandar dikursi. “Kalau berbaring dada semakin sesak, Ujarnya. Penderitaan itu berdampak pada bobot badan yang menyusut drastic, dari 50 Kg menjadi 40 Kg dalam tempo seminggu.
Dokter yang merawatnya menyarankan agar kaudi juga meminum susu kambing untuk mempercepat penyembuhan. “Awalnya saya nggak percaya kalau susu itu berkhasiat obat. Demi kesembuhan akhirnya tetap saya minum, kata Ayah dua anak itu. Segelas susu kambing segar diminum sebelum sarapan pagi; segelas, menjelanng tidur. Tiga bulan berselang Kaudi merasakan perubahan dalam tubuhnya. Dugaanya benar, saat dirontgen paru-paru terlihat bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar