Kamis, 16 September 2010

Sekilas Tentang Susu Kambing Ettawa

Kambing Ettawa :
Berasal dari wilayah Jamnapari India. Kambing ini paling popular di Asia Tenggara, termasuk tipe dwiguna yaitu penghasil susu dan penghasil daging. Ciri-cirinya postur tubuh besar, telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, bulu bagian paha sangat lebat, BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 60 kg. produksi susu mencapai 235 kg/ms laktasi. Di Indonesia untuk perbaikan mutu kambing local maka menghasilkan kambing PE (Peranakan Etawa). Sentra terbesar kambing PE adalah di Kaligesing Purworejo Jawa Tengah.



Kambing Penghasil Susu:
A. Kambing Etawa
Kambing Etawa berasal dari wilayah Jamnapari (India) sehingga kambing ini disebut Jamnapari Kambing ini adalah kambing yang paling populer di Asia Tenggara. Di negara asalnya kambing ini merupakan tipe dwiguna ,yakni sebagai penghasil susu dan daging. Kambing Etawa adalah kambing dengan postur tubuh besar dan telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, serta bulu di bagian paha belakang sangat panjang. Berat badan Kambing etawa jantan bisa mencapai 90 kg dan betinanya hanya 60 kg. pada kambing etawa,ambing tumbuh dengan baik dengan putting memanjang. Produksi susunya sangat tinggi, yakni bisa [roduksinya mencapai 235 kg per masa laktasi (261 hari), Pada masa puncak laktasi produksinya mencapai 3,8 kg per hari. Disebabkan tingkat produksi susu dan laju pertumbuhannya yang tinggi,serta di dukung oleh daya adaptasi yang baik terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim, kambing banyak digunakan untuk memperbaiki mutu kambing lokal di suatau negara. Di Indonesia perbaikan mutu genetik kambing lokal dengan kambing etawa dan menghasilkan kambing Peranakan Etawa(PE). Sentra terbesar kambing peranakan etawa adalah di wilayah kaligesing Purworejo Jawa Tengah.

B. Kambing Alpin
Kambing Alpin, sesuai dengan namanya berasal dari pegunungan Alpen di Swiss. Sebagaian besar Kambing Alpin menyebar di daratan Eropa merupakan keturunan kambing alpin dan diberi nama tambahan negara tempatnya berkembang, misalnya kambing alpin inggris,alpin italia,alpin prancis. Kambing alpin perancis memiliki ciri-ciri telinga berukuran sedang dan mengarah keatas dengan warna bulu dominan putih,hitam,coklat atau gradasi dari warna warna tersebut. Berat badan kambing alpin jantan bisa mencapai 90 kg tetapi betinanya hanya mencapai 65 kg. Kambing alpin perancis merupakan kambing perah dengan produksi sus lebih dari 600 kg dalam masa laktasi 265 hari. Kambing alpin perancis ini banyak diimpor ke Amerika Serikat.

C. Kambing Saanen
Kambing Saanen berasal dari lembah Saanen,swiss bagian barat. Kambing ini merupakan jenis kambing terbesar di Swiss. Kepekaannya terhadap sinar matahari menyebabkan kambing in sulit berkembang secara baik di wilayah tropis. Beberapa ciri fisik antara lain telinga tegak dan mengarah ke depan,bulu dominan putih dan kadang-kadang ditemui bercak hitam di bagian hidung,telinga,atau ambing. Kambing yang tidak bertanduk ini termasuk tipe dwiguna. Hal ini disebabkan postur tubuh pejantan relatif besar, tentu menghasilkan daging yang cukup banyak jika dipotong dan betinanya bisa menghasilkan susu lebih dari 740 kg selama 250 hari masa laktasi. Indonesia pernah mengekspor kambing jenis ini ke Australia pada tahun 1978. Sementara itu, keturunannya banyak tersebar di Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk memperbaiki mutu genetik kambing lokal.

D. Kambing Toggenburg
Kambing Toggenburg berasal dari wilayah Toggenburg Valley, sebuahwilayah di sebelah timur laut Swiss. Kambing ini banyak diimpor ke Amerika Serikat dan Inggris, dengan ciri fisik antara lain telinga tegak dan mengarah ke depan, hidung agak cembung, warna bulu merah tua atau coklat dengan bercak putih di bebarapa bagian tubuh (seperti telinga dan bagian atas mata). Berat badan kambing jantan mencapai 80 kg dan betinanya mencapai 60 kg. Paling menojol dari kambing toggenburg adalah kehalusan kulit dan bulunya. Produksi susunya mencapai 600 kg dalam 267 hari masa laktasi.

E. Kambing Anglo-Nubian
Kambing anglo-nubbian berasal dari wilayah Nubia di sebelah timur laut Afrika. Sekarang ini juga banyak di pelihara di Mesir, Afrika Selatan, dan Abbesina. Ciri fisik kambing ini diantaranya telinga menggantung dan ambing besar dengan warna bulu hitam, merah, coklat, putih, atau kombinasi warna warna tersebut. Berat badankambing anglo-nubian jantan mencapai 90 kg dan betinanya mencapai 70 kg. Produksi susu dalam 237 hari masa laktasi sekitar 700kg.

F. Kambing Beetal
Kambing Beetal ini banyak dikembangkan di Punjab(India), Rawalpindi, dan Lahore. Diduga, kambing etawa dan kambing lokal, karena ciri fisiknya sangat menyerupai kambing Etawa. Produksi susunya mencapai 190 kg dalam 180hari masa laktasi.

2 komentar: